Pembuatan Sistem Koloid Dalam Ilmu Kimia

Pembuatan Sistem Koloid Dalam Ilmu Kimia - Hallo sahabat Rahasia Rumus Pendidikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pembuatan Sistem Koloid Dalam Ilmu Kimia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kimia, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pembuatan Sistem Koloid Dalam Ilmu Kimia
link : Pembuatan Sistem Koloid Dalam Ilmu Kimia

Baca juga


Pembuatan Sistem Koloid Dalam Ilmu Kimia

Pembuatan sistem koloid ialah pembahasan yang akan di uraikan pada artikel berikut ini yang mana, yang akan dijelaskan ialah bagaimana menciptakan sistem koloid dengan cara kondensasi menyerupai cara kimia, cara fisika, dengan cara dispersi menyerupai dengan cara mekanik, cara  busur bredig, cara peptisasi dan koloid asosiasi serta juga dilengkapi dengan referensi soal beserta pembahasan yang di ikuti dengan jawaban.

Semoga pembahasan ini akan memudahkan anda dalam mempelajari materi pelajaran sistem pembuatan koloid dan sanggup menjadi referensi bagi anda untuk dipakai sebagai materi mencar ilmu suplemen catatan anda. Berikut penjelasannya :
 ialah pembahasan yang akan di uraikan pada artikel berikut ini yang mana Pembuatan Sistem Koloid Dalam Ilmu Kimia
Bagaimana cara kita untuk menerima atau menciptakan sistem koloid? Pada prinsipnya pembuatan koloid ialah mengubah partikel-partikel berukuran ion, atom atau molekul menjadi partikel-partikel koloid atau mengubah partikel besar menjadi koloid. Untuk memperoleh suatu sistem koloid sanggup dilakukan dengan cara kondensasi dan dispersi. Hal tersebut akan dijelaskan dibawah ini yaitu sebagai berikut :

1. Kondensasi

Cara kondensasi ialah dengan mengubah partikel-partikel yang lebih kecil (larutan sejati) menjadi partikel yang lebih besar, yaitu partikel koloid. Cara kondensasi dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut :

a. Cara Kimia
=> Reaksi hidrolisis
Contoh: pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCI3.
Reaksi: FeCI3 + 3H2O → Fe(OH)3 (koloid) + 3HCI

=> Reaksi redoks
Contoh: pembuatan sol emas dan belerang.
Reaksi:
2H2S + SO2 → 3S (koloid) + H2O
2AuCI3 + 3SnCI2 → 3SnCI4 + 2Au (koloid)

=> Reaksi pengenceran
Contoh: pembuatan sol As2S3 dan sol AgCI.
Reaksi:
2H3AsO3 + 3H2→ As2S3 (koloid) + 6H2O
AgNO3 + HCI  AgCI (koloid) + HNO3

b. Cara Fisika
Dilakukan dengan menurunkan kelarutan suatu zat terlarut, dengan cara mengubah pelarutnya.
=> Pembuatan sol belerang
Belerang larut dalam alkohol, tetapi tidak larut dalam air. Bila larutan jenuh sulfur dalam alkohol dituan ke dalam air, naka akan terbentuk sol sulfur (koloid).
=> Pembuatan gel kalsium asetat
Bila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan terbentuk gel (koloid).

2. Dispersi

Cara dispersi yaitu dengan mengubah partikel berangasan menjadi partikel koloid.
a. Cara mekanik
Butir-butir berangasan digerus (dihaluskan) dengan koloid penggiling hingga diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian dicampurkan kedalam medium pendispersinya. Contohnya pembuatan sol belerang, pembuatan lotion, dan pembuatan cat.

b. Cara busur Bredig
Logam yang akan dibentuk koloid dipakai sebagai electrode yang dicelupkan kedalam medium pendispersinya, kemudian diberi loncatan listrik diantara kedua ujungnya. Cara ini sesungguhnya gabungan antara dispersi dan kondensasi.

c. Cara peptisasi
Yaitu dengan menambahkan ion sejenis pada suatu endapan dengan maksud untuk memecahkan endapan menjadi partikel koloid. Contohnya agar-agar di peptisasi oleh air, karet oleh bensin, endapan NiS dipeptisasi oleh H2S, AgI di peptisasi oleh KI atau AgNO3, dan sol Ge(OH)3 di peptisasi dengan FeCI3.

Koloid Asosiasi

Sabun dan detergen larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan, melainkan koloid. Mengapa demikian? Molekul sabun atau detegen terdiri atas:
1. Bagian yang polar (disebut kepala)
Kepala sabun ialah gugus yang hidrofil (tertarik ke air).
2. Bagian yang non polar (disebut ekor)
Yaitu gugus hidrokarbon bersifat hidrofob (takut air).
Jika sabun dilarutkan dalam air, maka molekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi lantaran gugus non polarnya (ekor) saling tarik-menarik, sehingga terbentuk partikel koloid.

Daya pengemulsi dari sabun dan detergen juga disebabkan oleh agresi yang sama. Gugus nonpolar dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak bersifat nonpolar) dari materi cucian, kemudian mendispersikannya kedalam air lantaran kepala detergen bersifat polar sama menyerupai air. Sebagian materi pencuci, sabun, dan detergen bukan saja berfungsi sebagai pengemulsi, tetapi juga sebagai pembasah atau penurun tegangan permukaan. Air yang mengandung sabun atau detergen memiliki tegangan permukaan yang lebih rendah, sehingga lebih gampang meresap pada materi cucian.

Contoh soal pilihan ganda dan pembahasan sistem koloid beserta jawabannya

1. Sistem berikut yang merupakan sistem dispersi koloid adalah….
a. Bensin
b. Kanji
c. Air soda
d. Air garam
e. Sirup

2. Darah merupakan sistem dispersi koloid dari….
a. Zat padat dalam zat cair
b. Zat cair dalam zat cair
c. Zat cair dalam zat padat
d. Gas dalam zat cair
e. Gas dan padat dalam zat cair

3. Air sungai yang keruh akan memperlihatkan imbas Tyndall. Setelah disaring, ternyata filtratnya juga memperlihatkan imbas Tyndall dan di kertas saring terdapat residu. Dapat disimpulkan bahwa air sungai tersebut merupakan….
a. Sistem koloid
b. Larutan sejati
c. Suspensi
d. Campuran koloid dan suspensi
e. Campuran larutan dan suspensi

4. Asap merupakan sistem dispersi koloid yang terjadi antara….
a. gas dalam zat padat
b. Zat cair dalam gas
c. Zat padat dalam gas
d. Zat cair dalam padat
e. Zat padat dalam zat cair

5. Sistem dispersi koloid dan larutan tidak sanggup disaring, sedangkan suspensi sanggup disaring dengan kertas saring biasa, sebab….
a. Partikel koloid lebih besar dari pada suspensi
b. Partikel larutan dan koloid sanggup melewati kertas saring
c. Suspensi umumnya dari zat padat dan zat cair
d. Koloid sukar terpisah oleh gaya gravitasi bumi
e. Kertas saring bukan alat pemisah yang baik

6. Sistem dispersi koloid berikut yang medium pendispersinya gas dan zat terdispersinya cair adalah….
a. Asap
b. Kabut
c. Busa detergen
d. Batu apung
e. Kaca berwarna

7. Asap, susu, agar-agar, dan larutan Fe(OH)3 berturut-turut merupakan referensi dari….
a. Gel, sol, aerosol, emulsi
b. Emulsi, aerosol, gel, sol
c. Aerosol, emulsi, gel, sol
d. Aerosol, emulsi, sol, gel
e. sol, emulsi, gel, aerosol

8. Sistem dispersi koloid umumnya sukar mengendap (terpisah) oleh gaya gravitasi bumi. Hal ini disebabkan oleh….
a. Adanya imbas Tyndall
b. Adanya gerak Brown
c. Adanya zat pendispersi
d. Bermuatan listrik
e. Koloid sanggup terkoagulasi

9. Faktor-faktor berikut yang tidak menyebabkan terjadinya koagulasi pada koloid adalah….
a. Pemanasan
b. Pendinginan
c. Adsorpsi
d. Pengadukan
e. Penambahan elektrolit

10. Alat pengendap Cottrel yang di pasang pada cerobong asap dan knalpot kendaraan beroda empat merupakan pemanfaatan dari proses….
a. Dialisis
b. Peptisasi
c. Kondensasi
d. Elektroforesis
e. Busur Bredig

11. Contoh pemanfaatan dialisis pada kehidupan sehari-hari adalah….
a. Proses basuh darah
b. Pembuatan susu bubuk
c. Pembuatan lem kanji
d. Pembuatan es cream
e. Alat pengendap Cottrel

12. Sabun merupakan emulgator yang baik untuk adonan minyak dan air, alasannya sabun….
a. Merupakan koloid liofob
b. Merupakan koloid liofil
c. Mempunyai ujung liofob dan liofil
d. Bercampur homogen dengan minyak dan air
e. Merupakan senyawa polar yang sanggup menarik minyak

13. Proses dialisis terjadi karena….
a. Partikel koloid sanggup bermuatan listrik
b. Partikel koloid tidak sanggup menembus selaput semi permeable
c. Muatan listrik tidak sanggup menembus selaput semi permeable
d. Partikel-partikel koloid bergerak lurus
e. Adanya aliran molekul air melalui dinding semi permeable

14. Larutan yang paling efektif untuk mengendapakn koloid As2S3 yang bermuatan negative adalah….
a. NaCI 0,1 M
b. CaCI2 0,1 M
c. KOH 0,1 M
d. BaCI2 0,1 M
e. AICI3 0,1 M

15. Pembentukan delta pada muara sungai yang merupakan pertemuan air maritim dan air sungai disebabkan adanya partikel koloid yang mengalami….
a. Elektroforesis
b. Hidrolisis
c. Kondensasi
d. Koagulasi
e. Peptisasi

16. Pembuatan koloid dengan mengubah molekul-molekul atau ion-ion menjadi partikel koloid disebut cara….
a. Dispersi
b. Kondensasi
c. Koagulasi
d. Ionisasi
e. Peptisasi

17. Proses elektoforesis pada sistem dispersi koloid sanggup terjadi akhir partikel koloid….
a. Mengadsorpsi muatan listrik
b. Bergerak oleh medan listrik
c. Mengalami pelucutan muatan
d. Ukurannya sangat kecil
e. Tidak stabil dengan adanya muatan

18. Pembuatan sol sulfur berikut yang merupakan cara kondensasi dengan reaksi redoks adalah….
a. Menggerus sulfur dengan gula kemudian dilarutkan dalam air
b. Mengaliri gas H2S ke dalam larutan As2O3
c. Mencampurkan larutan asam klorida dengan larutan Na2S2O3
d. Memanaskan larutan besi hidroksida dengan gas H2S
e. Mengaliri gas SO2 kedalam air kapur

19. Reaksi berikut yang merupakan reaksi hidrolisis dalam pembuatan koloid adalah….
a. 2H2S + SO2 → 2H2O + 3S
b. Na2S2O3+ 2HCI → 2NaCI + H2O + S + SO2
c. FeCI3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCI
d. As2O3 + 3H2S → As2S3 + 3H2O
e. AgNO3 + HCI → AgCI + HNO3

20. Pergerakan partikel koloid oleh lantaran efek medan listrik disebut peristiwa….
a. Elektrolisis
b. Elektroforesis
c. Adsorpsi
d. Elektrodialisis
e. Koagulasi


Demikianlah Artikel Pembuatan Sistem Koloid Dalam Ilmu Kimia

Sekianlah artikel Pembuatan Sistem Koloid Dalam Ilmu Kimia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pembuatan Sistem Koloid Dalam Ilmu Kimia dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2017/11/pembuatan-sistem-koloid-dalam-ilmu-kimia.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel