Puisi Kota
Wednesday, July 22, 2020
Edit
Puisi Kota - Hallo sahabat Rahasia Rumus Pendidikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Puisi Kota, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel puisi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Puisi Kota
link : Puisi Kota
Ziarah Kota
kota-kota telah mati
orang-orang tak rela untuk mati
mereka pergi dalam sebuah dunia sunyi
setelah sekian waktu
sejenak kembali menziarahi kota ini
sembari menabur bunga
mereka menuang angka-angka
yang luput bersama rumus matematika
jalan-jalan berlumpur hitam
melukis jejak kaki mereka yang mencoba mengeja arah
dalam doa
dalam sebuah ketakziman
langit kota ini berkabut
ada asap membumbung tinggi
ada api
mengantarkan pada sebuah upacara suci
di tengah-tengah kota
orang-orang ikut mati
kota hidup kembali
Solo, 141009
Hujan kota
hujan singgah di halte bus tengah kota
tempiasnya membasahi ranum pipi kekasihku
ada hujan
ada kenangan
seperti saya dan kekasihku
pada kota yang menyimpan ratusan hujan
pada jalan-jalan sekarang tak lagi melenggang nyaman
masih saja mengingat memori tentang
: kota dan hujan
taman-taman menyerupai istana kerajaan
yang sekarang hilang
bercampur menjadi sebuah paku angkasa surya
megah gagah menyambut hujan
namun,
hujan membawa gelisah
ada air mata di wajah kekasihku
yang mengenang hujan
yang tak henti-henti mengguyur kota
entah beberapa tahun silam
Solo, 141009
Anda sekarang membaca artikel Puisi Kota dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2020/07/puisi-kota.html
Judul : Puisi Kota
Puisi Kota
Andi D Handoko*Ziarah Kota
kota-kota telah mati
orang-orang tak rela untuk mati
setelah sekian waktu
sejenak kembali menziarahi kota ini
sembari menabur bunga
mereka menuang angka-angka
yang luput bersama rumus matematika
jalan-jalan berlumpur hitam
melukis jejak kaki mereka yang mencoba mengeja arah
dalam doa
dalam sebuah ketakziman
langit kota ini berkabut
ada asap membumbung tinggi
ada api
mengantarkan pada sebuah upacara suci
di tengah-tengah kota
orang-orang ikut mati
kota hidup kembali
Solo, 141009
Hujan kota
hujan singgah di halte bus tengah kota
tempiasnya membasahi ranum pipi kekasihku
ada hujan
ada kenangan
seperti saya dan kekasihku
pada kota yang menyimpan ratusan hujan
pada jalan-jalan sekarang tak lagi melenggang nyaman
masih saja mengingat memori tentang
: kota dan hujan
taman-taman menyerupai istana kerajaan
yang sekarang hilang
bercampur menjadi sebuah paku angkasa surya
megah gagah menyambut hujan
namun,
hujan membawa gelisah
ada air mata di wajah kekasihku
yang mengenang hujan
yang tak henti-henti mengguyur kota
entah beberapa tahun silam
Solo, 141009
Demikianlah Artikel Puisi Kota
Sekianlah artikel Puisi Kota kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Puisi Kota dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2020/07/puisi-kota.html