Takzim Kematian
Friday, April 3, 2020
Edit
Takzim Kematian - Hallo sahabat Rahasia Rumus Pendidikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Takzim Kematian, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel puisi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Takzim Kematian
link : Takzim Kematian
Sungai-sungai panjang itu selalu memberimu nafas aroma simpulan hidup yang semerbak melumuri dinding dengan busuk busuk kecipak darah yang kau ambil dari jantung-jantung insan tanpa nama menyisakan sepucuk pesan wacana kisah malaikat lapar yang berubah menjadi iblis dengan kedua sayap yang patah. Selalu, selalu dan selalu membujukmu untuk berkubang dalam sebuah kolam penuh busuk darah.
Mereka tak punya nama
Mereka tak punya dosa
Mereka tak punya saudara
Mati
Barangkali neraka ialah puncak hikayat kematianmu yang paling agung. Sementara nirwana menjadi selokan dengan anutan lumpur-lumpur yang mengendap menjadi sebuah kisah kenangan yang kau sia-siakan sepanjang hidupmu. Kau lintah yang menghisap darah yang tak takut pada bara api. Tubuhmu sendiri ialah badan api. Rumahmu rumah api. Darahmu ialah api. Nyawamu nyawa api. Nerakamu api.
Surgamu ialah selokan dengan anutan lumpur-lumpur yang mengendap menjadi sebuah kisah kenangan yang kau sia-siakan sepanjang hidupmu.
“Barangkali kau ialah simpulan hidup itu sendiri”
Solo, 1 mei 09
Anda sekarang membaca artikel Takzim Kematian dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2020/04/takzim-kematian.html
Judul : Takzim Kematian
Takzim Kematian
Barangkali tak ada satu tanda yang memisahkan antara nirwana dan neraka dalam pengembaraan hidupmu kelak. Sepiring sedih selepas malam mengiringmu dalam sebuah upacara suci perkabungan. Anjing-anjing melolong meminta doa salam takzim dari tubuhmu. Selembar tangis yang terdengar dalam pekat malam ialah bunyi tangismu sendiri. Beku dan bernada sumbang.Sungai-sungai panjang itu selalu memberimu nafas aroma simpulan hidup yang semerbak melumuri dinding dengan busuk busuk kecipak darah yang kau ambil dari jantung-jantung insan tanpa nama menyisakan sepucuk pesan wacana kisah malaikat lapar yang berubah menjadi iblis dengan kedua sayap yang patah. Selalu, selalu dan selalu membujukmu untuk berkubang dalam sebuah kolam penuh busuk darah.
Mereka tak punya nama
Mereka tak punya dosa
Mereka tak punya saudara
Barangkali neraka ialah puncak hikayat kematianmu yang paling agung. Sementara nirwana menjadi selokan dengan anutan lumpur-lumpur yang mengendap menjadi sebuah kisah kenangan yang kau sia-siakan sepanjang hidupmu. Kau lintah yang menghisap darah yang tak takut pada bara api. Tubuhmu sendiri ialah badan api. Rumahmu rumah api. Darahmu ialah api. Nyawamu nyawa api. Nerakamu api.
Surgamu ialah selokan dengan anutan lumpur-lumpur yang mengendap menjadi sebuah kisah kenangan yang kau sia-siakan sepanjang hidupmu.
“Barangkali kau ialah simpulan hidup itu sendiri”
Solo, 1 mei 09
Demikianlah Artikel Takzim Kematian
Sekianlah artikel Takzim Kematian kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Takzim Kematian dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2020/04/takzim-kematian.html