Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present
Monday, April 1, 2019
Edit
Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present - Hallo sahabat Rahasia Rumus Pendidikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Umum, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present
link : Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present
Biasanya kita menggunakan modals untuk mengambarkan tingkat kepastian atau dogma kita terhadap sesuatu menyerupai modals may be (mungkin), could be (bisa jadi) atau must be (pasti).
Kadang yang menjadi pertanyaan ialah modals mana yang harus kita gunakan sesuai dengan tingkat kepastian yang kita rasakan.
Berikut klarifikasi selengkapnya.
Contoh:
Andy is at the office.
(Andy berada di kantor)
Those buildings are safe to use.
(Gedung-gedung itu kondusif untuk digunakan)
Elephants are the biggest herbivore on planet.
(Gajah ialah herbivora terbesar di planet)
Mr. David is a policeman. He told me about his job yesterday.
(Pak David ialah seorang polisi. Dia menceritakan padaku perihal pekerjaannya kemarin)
The foods from that restaurant are very delicious. I've eaten at that restaurant with my family several times.
(Makanan dari restoran itu sangat lezat. Aku telah makan di restoran itu bersama keluargaku beberapa kali)
Pada beberapa pola kalimat di atas, kalimat tersebut menggunakan to be dalam bentuk present. Dalam konteks tingkat kepastian penggunaan to be dalam kalimat sanggup diartikan sebagai tingkat dogma / kepastian yang sangat niscaya atau 100%.
Contoh:
Andy must be at the office.
(Andy niscaya ada di kantor)
Annisa always gets big scores on daily tests. She must be the number one in her class.
(Annisa selalu mendapat nilai yang besar pada ulangan harian, ia niscaya nomor satu di kelasnya)
Those buildings must be safe to use.
(Bangunan-bangunan itu niscaya kondusif untuk digunakan)
The new released smartphone must be expensive.
(Smartphone yang gres dirilis niscaya mahal)
The wind blows so strong, my clothesline must be broken by the wind.
(Angin bertiup sangat kencang, jemuranku niscaya rusak oleh angin)
Meskipun tingkat dogma atau kepastian pada pola kalimat di atas cukup tinggi, tapi masih ada kemungkinan yang lain yang mungkin terjadi meskipun kemungkinan tersebut kecil.
Misal pada pola kalimat yang pertama, kita tahu bahwa Andy selalu masuk kerja dan berada di kantor tapi kita melihat melihat Andy menggunakan jaketnya yang ia biasa gunakan untuk naik motor, maka kita berasumsi dan menyampaikan "Andy niscaya ada di kantor."
Kemudian pada pola kalimat kedua kita tahu bahwa Annisa selalu mendapat nilai yang tinggi pada setiap ulangan harian, hal tersebut merupakan sebuah indikasi bahwa Annisa ialah siswi yang akil dan kita pun berfikir Annisa niscaya rangking pertama di kelasnya dengan alasan yang sangat kuat.
Contoh:
Andy may be at the office.
(Andy mungkin berada di kantor)
The sky is dark this morning. Today may be gloomy all day.
(Langit gelap pagi ini. Hari ini mungkin mendung sepanjang hari)
Those buildings may be safe to use.
(Gedung-gedung itu mungkin kondusif untuk digunakan)
Andy might be at the office.
(Andy mungkin berada di kantor)
Those buildings might be safe to use.
(Gedung-gedung itu mungkin kondusif untuk digunakan)
Andy could be at the office.
(Andy sanggup jadi berada di kantor)
Those buildings could be safe to use.
(Gedung-gedung itu sanggup jadi kondusif untuk digunakan)
Semua pola kalimat di atas, meskipun menggunakan modals yang berbeda-beda, tapi maknanya hampir sama yaitu untuk menyatakan sebuah kemungkinan.
Kita sanggup menggunakan pola kalimat menyerupai itu dikala kita tidak tahu, kita tidak merasa benar-benar yakin dan kita tidak tahu kemungkinan yang lain.
Artikel terkait: Degrees of Certainty Dalam Bentuk Present Time Negative
Anda sekarang membaca artikel Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2019/04/menentukan-tingkat-kepastian-memakai-to.html
Judul : Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present
link : Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present
Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present
Degrees of certainty ialah tingkat kepastian atau dogma kita terhadap kebenaran sesuatu, atau tingkat kepastian / dogma kita terhadap suatu kemungkinan.Biasanya kita menggunakan modals untuk mengambarkan tingkat kepastian atau dogma kita terhadap sesuatu menyerupai modals may be (mungkin), could be (bisa jadi) atau must be (pasti).
Kadang yang menjadi pertanyaan ialah modals mana yang harus kita gunakan sesuai dengan tingkat kepastian yang kita rasakan.
Berikut klarifikasi selengkapnya.
Tingkat kepastian 100%
Saat kita merasa yakin dan niscaya perihal sesuatu dan kita ingin memberikan bahwa kita merasa yakin / niscaya 100% perihal sebuah kondisi di masa kini kita sanggup menggunakan To be dalam bentuk present.Contoh:
Andy is at the office.
(Andy berada di kantor)
Those buildings are safe to use.
(Gedung-gedung itu kondusif untuk digunakan)
Elephants are the biggest herbivore on planet.
(Gajah ialah herbivora terbesar di planet)
Mr. David is a policeman. He told me about his job yesterday.
(Pak David ialah seorang polisi. Dia menceritakan padaku perihal pekerjaannya kemarin)
The foods from that restaurant are very delicious. I've eaten at that restaurant with my family several times.
(Makanan dari restoran itu sangat lezat. Aku telah makan di restoran itu bersama keluargaku beberapa kali)
Pada beberapa pola kalimat di atas, kalimat tersebut menggunakan to be dalam bentuk present. Dalam konteks tingkat kepastian penggunaan to be dalam kalimat sanggup diartikan sebagai tingkat dogma / kepastian yang sangat niscaya atau 100%.
Tingkat kepastian 95%
Saat kita merasa yakin tapi kita masih merasa ada sedikit kemungkinan yang lain, atau bila dipersentasekan tingkat dogma / kepastian kita 95%, kita sanggup menggunakan must untuk menyatakan sebuah keyakiinan / kepastian perihal sebuah kondisi di masa sekarang.Contoh:
Andy must be at the office.
(Andy niscaya ada di kantor)
Annisa always gets big scores on daily tests. She must be the number one in her class.
(Annisa selalu mendapat nilai yang besar pada ulangan harian, ia niscaya nomor satu di kelasnya)
Those buildings must be safe to use.
(Bangunan-bangunan itu niscaya kondusif untuk digunakan)
The new released smartphone must be expensive.
(Smartphone yang gres dirilis niscaya mahal)
The wind blows so strong, my clothesline must be broken by the wind.
(Angin bertiup sangat kencang, jemuranku niscaya rusak oleh angin)
Meskipun tingkat dogma atau kepastian pada pola kalimat di atas cukup tinggi, tapi masih ada kemungkinan yang lain yang mungkin terjadi meskipun kemungkinan tersebut kecil.
Misal pada pola kalimat yang pertama, kita tahu bahwa Andy selalu masuk kerja dan berada di kantor tapi kita melihat melihat Andy menggunakan jaketnya yang ia biasa gunakan untuk naik motor, maka kita berasumsi dan menyampaikan "Andy niscaya ada di kantor."
Kemudian pada pola kalimat kedua kita tahu bahwa Annisa selalu mendapat nilai yang tinggi pada setiap ulangan harian, hal tersebut merupakan sebuah indikasi bahwa Annisa ialah siswi yang akil dan kita pun berfikir Annisa niscaya rangking pertama di kelasnya dengan alasan yang sangat kuat.
Tingkat kepastian 50% atau kurang
Saat kita tidak merasa yakin, kita masih merasa setengah yakin dan setengah tidak, kita sanggup menggunakan modals may be (mungkin), might be (mungkin) atau could be (bisa jadi) untuk menyataka sebuah kepastian perihal sebuah kondisi di masa sekrang.Contoh:
Andy may be at the office.
(Andy mungkin berada di kantor)
The sky is dark this morning. Today may be gloomy all day.
(Langit gelap pagi ini. Hari ini mungkin mendung sepanjang hari)
Those buildings may be safe to use.
(Gedung-gedung itu mungkin kondusif untuk digunakan)
Andy might be at the office.
(Andy mungkin berada di kantor)
Those buildings might be safe to use.
(Gedung-gedung itu mungkin kondusif untuk digunakan)
Andy could be at the office.
(Andy sanggup jadi berada di kantor)
Those buildings could be safe to use.
(Gedung-gedung itu sanggup jadi kondusif untuk digunakan)
Semua pola kalimat di atas, meskipun menggunakan modals yang berbeda-beda, tapi maknanya hampir sama yaitu untuk menyatakan sebuah kemungkinan.
Kita sanggup menggunakan pola kalimat menyerupai itu dikala kita tidak tahu, kita tidak merasa benar-benar yakin dan kita tidak tahu kemungkinan yang lain.
Artikel terkait: Degrees of Certainty Dalam Bentuk Present Time Negative
Demikianlah Artikel Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present
Sekianlah artikel Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Menentukan Tingkat Kepastian Memakai To Be Dan Modals Dalam Bentuk Present dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2019/04/menentukan-tingkat-kepastian-memakai-to.html