Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Berdasarkan Para Ahli

Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Berdasarkan Para Ahli - Hallo sahabat Rahasia Rumus Pendidikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Berdasarkan Para Ahli, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel IPS, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Berdasarkan Para Ahli
link : Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Berdasarkan Para Ahli

Baca juga


Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Berdasarkan Para Ahli

Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Menurut Para Ahli
Halo sobat MB dimana pun anda berada, di bawah ini saya akan memaparkan wacana tujuan partisipasi masyarakat dan jenis-jenis partisipasi masyarakat dalam pembangunan berdasarkan para ahli. Semoga bagi kalian yang lagi membutuhkan artikel ini untuk kiprah sekolah, kuliah bahkan untuk kiprah akhir/ skripsi sanggup bermanfaat.

* Tujuan Partisipasi
Menurut Schiller dan Antlov (dalam Hetifah, 2003:152) tujuan partisipasi adalah sebagai berikut:
  1. Menciptakan visi bersama
Merumuskan visi dan mandate serta nilai-nilai yang dianut atau menjadi dasar suatu organisasi serta visi itu ke depan. Tujuannya yaitu menyajikan kebenaran yang definit, tapi lebih untuk menstimulasikan debat dan bagaimana mempengaruhi ke masa depan.
  2. Membangun rencana
Setelah melaksanakan perumusan visi bersama dalam rangka memilih tujuan spesifik yang ingin dicapai. Maka dengan bekal itu sanggup segera dibentuk suatu proses lanjutan untuk membangun rencana.
Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Menurut Para Ahli Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Menurut Para Ahli
Baca juga Konsep Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan
  3. Mengumpulkan gagasan
Dilakukan dengan cara verbal maupun tertulis, dengan maksud mengumpulkan sebanyak mungkin gagasan dari semua orang yang menjadi peserta proses partisipasi.
  4. Menentukan Prioritas / menciptakan pilihan
Bertujuan untuk mengorganisir banyak sekali pandangan gres yang muncul dalam proses partisipasi dengan memanfaatkan kualitatif.
  5. Menjaring aspirasi / masukan 
Bertujuan untuk pertukaran informasi, gagasan dan kepedulian wacana suatu gosip atau planning antara pemerintah, perencana dengan masyarakat. Melalui proses ini masyarakat memperoleh kesempatan untuk mempengaruhi perumusan kebijakan, menunjukkan alternatif desain, pilihan investasi beserta pengelolaannya. 
  6. Mengumpulkan Informasi / Analisis Situasi
Bertujuan untuk mengindentifikasi kekuatan dan peluang serta bagaimana mengoptimalkannya, selain mengindentifikasi kelemahan dan bahaya untuk mempermudah merumuskan langkah-langkah untuk mengatasinya.
Pada hakekatnya tujuan partisipasi sebetulnya yaitu untuk memberdayakan masyarakat tempat setempat untuk sanggup ikut serta dalam proses pembangunan, baik dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengevaluasian serta turut serta menikmati hasil dari pembangunan tersebut.
** Jenis - Jenis Partisipasi 
- Menurut Maran (dalam Yuwono, 2001:150) ada beberapa jenis partisipasi yang terdiri dari:
1. Partisipasi dalam partai politik yang terdiri dari partisipasi aktif dimana orang-orang yang bersangkutan menduduki jabatan-jabatan tertentu dalam suatu organisasi politik, menunjukkan dukungan keuangan atau membayar iuran keanggotaan dan partisipasi pasif sebaliknya.
2. Partisipasi berupa mengikuti suatu rapat umum, demonstrasi yang diselenggarakan oleh suatu organisasi oleh suatu organisasi politik dan atau kelompok kepentingan tertentu. Partisipasi bersifat impulsif tapi sering dimanfaatkan partai politik atau kelompok kepentingan untuk memenuhi kegiatan politiknya masing-masing.
3. Partisipasi yang bersifat singkat yaitu diskusi informal yang dilakukan baik dalam keluarga tempat kerja atau tempat lainnya.
4. Partisipasi yang tidak menuntut banyak upaya ialah ikut menunjukkan bunyi dalam suatu kegiatan pemungutan suara.
Baca juga Inilah Beberapa Definisi Pembangunan Menurut Para Ahli
- Sedangkan berdasarkan Chochelas (dalam Supriatna, 2000:83) membagi partisipasi dalam dua jenis, yaitu partisipasi dalam pengertian teknis dan partisipasi dalam pengertian politik. Partisipasi teknis diartikan sebagai teknik untuk mengikutsertakan masyarakat dalam mendefinisikan masalah, mengumpulkan data, menganalisis data dan mengimplementasikan hasilnya. Sedangkan partisipasi politik diartikan sebagai pemberian kekuasaan dan kontrol kepada masyarakat, melalui pilihan-pilihan untuk beraksi, berotonomi, dan berefleksi terutama melalui pengembangan dan penguatan kelembagaan.
- Kemudian berdasarkan Santoso dan Iskandar (dalam Nikmatullah, 1991:38) bahwa partisipasi  adalah sumbangan yang diberikan orang atau kelompok, yaitu :
1. Buah fikiran yaitu menyumbangkan ide/gagasan, pendapat, partisipasi pengalaman untuk keberlangsungann suatu kegiatan.
2. Tenaga dalam banyak sekali kegiatan untuk perbaikan atau pembangunan, pertolongan bagi orang lain, partisipasi impulsif atas dasar sukarela.
3. Partisipasi harta benda, menyumbangkan bahan berupa uang, barang dan penyediaan sarana atau kemudahan untuk kepentingan program.
4. Partisipasi keterampilan yaitu berupa pemberian santunan skill yang beliau miliki untuk perkembangan program.
5. Partisipasi sosial yaitu keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sosial demi kepentingan bersama.
Partisipasi bukan hanya sekedar salah satu tujuan dari pembangunan sosial tetapi merupakan bab yang integral dalam proses pembangunan sosial. Partisipasi masyarakat berarti eksisistensi seutuhnya. Tuntutan akan partisipasi masyarakat semakin menggejala seiring kesadaran akan hak dan kewaji ban warga negara.
Baca juga Definisi Pembangunan Dalam Objek Masyarakat Menurut Para Ahli
Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Menurut Para Ahli
- Bentuk partisipasi yang sanggup dilakukan oleh masyarakat akseptor kegiatan dalam pembangunan berdasarkan Cohen dan Uphoff (dalam Supriatna, 2000:61-63)  yaitu:
  1. Partisipasi dalam pengambilan keputusan
Setiap penyelenggaraan, terutama dalam kehidupan bersama masyarakat niscaya melewati tahap penentuan kebijaksanaan. Dalam rumusan yang lain yaitu menyangkut pembuatan keputusan politik. Partisipasi masyarakat pada tahap ini sangat besar sekali, terutama lantaran putusan politik yang diambil menyangkut nasib mereka secara keseluruhan. Semakin besar kemampuan untuk memilih nasib sendiri, semakin besar partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Pengambilan keputusan kegiatan pembangunan harus dilaksanakan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan sangat penting oleh Korten (dalam Supriatna, 2000:61) bahwa walaupun dalam tahap pertama perjuangan pembangunan dengan titik berat pada pengerahan dana dan daya orang kebanyakan bersedia mendapatkan pengambilan keputusan yang terpusat pada satu titik ia menghendaki diikutsertakan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi perikehidupannya dan perikehidupan anggota keluarga setempat.
  2. Partisipasi dalam Pelaksanaan 
Partisipasi ini merupakan tindak lanjut dari tahap pertama di atas. Dalam hal ini Uphoff menegaskan bahwa partisipasi dalam pembangunan ini sanggup dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat dalam menunjukkan bantuan guna menunjang pelaksanaan pembangunan yang berwujud tenaga, uang, barang, material, ataupun informasi yang berkhasiat bagi pelaksanaan pembangunan.
  3. Partisipasi dalam memanfaatkan hasil
Setiap perjuangan bersama insan dalam pembangunan contohnya bagaimanapun ditunjukkan untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama anggota masyarakatnya. Oleh alasannya yaitu itu, anggota masyarakat berhak untuk berpartisipasi dalam menikmati setiap perjuangan bersama yang ada.
Partisipasi dalam menikmati hasil sanggup dilihat dari tiga segi yaitu dari aspek manfaat materialnya (material benefits), manfaat sosialnya (social benefits) dan manfaat pribadi (personal benefits ).
  4. Partisipasi dalam Evaluasi
Sudah umum diketahui bahwa setiap penyelenggaraan apapun dalam kehidupan bersama, hanya sanggup dilihat berhasil apabila sanggup menunjukkan manfaat bagi masyarakat. Untuk mengetahui hal ini sudah sepantasnya masyarakat diberi kesempatan menilai hasil yang telah dicapai. Demikian pula dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, masyarakat sanggup dijadikan sebagai hakim yang adil dan jujur dalam menilai hasil yang ada.
Baca juga Inilah Ciri Ciri Dan Prinsip Pembangunan Desa Menurut Para Ahli
Disamping itu Conyers (dalam Supriatna, 2000:64) menambahkan dua bentuk partisipasi masyarakat akseptor kegiatan pembangunan yang perlu dilibatkan dalam:
  1. Identifikasi persoalan pembangunan
Suatu cara bagaimana kita melihat, menduga, memperkirakan dan menguraikan serta menjelaskan apa yang menjadi persoalan dalam pembangunan. Dengan maksud dan tujuan dari indentifikasi tersebut yaitu untuk mempercepat upaya pembangunan di negara-negara berkembang.
  2. Perencanaan Pembangunan
Disamping partisipasi dalam pengambilan keputusan yang tak kalah penting yaitu bagaimana perencanaan kegiatan  pembangunan yang bertujuan untuk mengatasi kemiskinan. Semakin terpusat perencanaan pembangunan dilakukan maka peranan kelompok swadaya masyarakat akan semakin rendah. Begitupun sebaliknya, apabila kelompok swadaya masyarkat diberi wewenang untuk terlibat dalam proses perencanaan maka tujuan pembangunan akan gampang dicapai dan yang penting tujuan pembangunan kualitas insan sanggup dilakukan melalui proses belajar. Perencanaan pembangunan yang berkiblat dan melibatkan kelompok target pada hasilnya akan sanggup diciptakan projek-projek pembangunan yang sesuai dengan sumber, kondisi, kebutuhan dan potensi kelompok target tersebut. Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Menurut Para Ahli

Daftar Pustaka / Sumber Data :
*Hetifah, Sumarto, Sj. 2003. Inovasi, Partisipasi dan Good Governance. Jakarta: Penerbit Yayasan Obor Indonesia
*Yuwono, Teguh. 2001. Manajemen Otonomi Daerah : Membangun Daerah Berdasarkan Paradigma Baru. Semarang: Ciyapps Diponegoro Universiti Penerbit SUN. 
*Supriatna, Tjahya. S.U. 2000. Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta
*Nikmatullah, Dewangga. 1991. Partisipasi Pemimpin Desa dalam Pembinaan Kelompok Tani di Rawa Srigi. Lampungan Selatan: Penerbit Badan Penelitian Universitas Gajah Mada


Demikianlah Artikel Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Berdasarkan Para Ahli

Sekianlah artikel Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Berdasarkan Para Ahli kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tujuan Dan Jenis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Berdasarkan Para Ahli dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2018/04/tujuan-dan-jenis-partisipasi-masyarakat.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel