Pengertian Wawancara Jenis Macam Misalnya Dalam Metode

Pengertian Wawancara Jenis Macam Misalnya Dalam Metode - Hallo sahabat Rahasia Rumus Pendidikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengertian Wawancara Jenis Macam Misalnya Dalam Metode, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bahasa Indonesia, Artikel SD, Artikel SMA, Artikel SMP, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengertian Wawancara Jenis Macam Misalnya Dalam Metode
link : Pengertian Wawancara Jenis Macam Misalnya Dalam Metode

Baca juga


Pengertian Wawancara Jenis Macam Misalnya Dalam Metode

Pelajarancg : Wawancara ialah suatu proses pengumpulan data untuk suatu jenis penelitian. Adapun jenis penelitian ialah berdasarkan para hebat sangat bermacam-macam bentuknya.


Wawancara sangat dibutuhkan dalam macam-macam metode pengumpulan data. Sebagaimana pola pendapat pakar atau hebat dalam Mohammad Nazir (1988) bahwa pengertian wawancara ialah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan memakai alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Secara Umum, Wawancara (bahasa Inggris: interview) ialah kegiatan untuk mengumpulkan data meliputi pengertian baik itu dari narasumber oleh pewawancara dengan sebenar-benarnya. Kegiatan ini merupakan langkah penting dilakukan bertujuan memperoleh gosip yang valid. Langkah penting ini sebagai suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Kegiatan dalam wawancara minimal dilakukan oleh dua orang, baik itu dengan metode terstrukur ataupun tidak terstruktur, namun obrolan harus berarti.


Untuk lebih mendalami kurikulum pelajaran bahasa Indonesia dibawah ialah pola ciri-ciri wawancara dalam banyak sekali jenis metode ilmiah yang dilakukan melalui interview sebagai penelitian maupun kiprah kelas di sekolah kamu.


Makara silahkan simak klarifikasi kurikulum pelajaran perihal wawancara berikut jenis macam pola wawancara dalam metode penelitian






PENGERTIAN WAWANCARA MENURUT PARA AHLI

Dalam pengumpulan data, wawancara merupakan salah satu bab terpenting dari setiap survey sebagai langkah yang dilakukan bertujuan memperoleh gosip yang valid. Tanpa wawancara, pelajar atau peneliti akan kehilangan gosip yang hanya sanggup diperoleh dengan jalan bertanya pribadi kepada responden bahkan beberapa para hebat menjelaskan pengertian dari wawancara dalam pandangan yang berbeda seperti:


1. KOENTJARANINGRAT (1997)

Menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa pengertian wawancara ialah metode yang dipakai untuk kiprah tertentu, mencoba untuk memperoleh gosip dan secara verbal pembentukan responden, dengan berkomunikasi secara langsung.


2. SUGIYONO (2010)

Pengertian metode wawancara berdasarkan Sugiyono, suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan bisa dilakukan dengan cara tatap muka atau secara pribadi maupun dengan memakai jaringan telepon.


3. Suharsimi Arikunto (2010)

Menurut Arikunto menyatakan bahwa pengertian wawancara ialah obrolan yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh gosip dari narasumber.


4. Lexy J. Moleong (1991)

Sedangkan Lexy Mendefinisikan bahwa wawancara dengan tujuan percakapan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden secara pribadi (tatap muka) untuk memperoleh gosip secara verbal dengan mendapat data tujuan yang bisa menjelaskan problem penelitian.


5. Charles Stewart & W.B. Cash (2010)

Menurut Charles Stewart dan W. B. Cash dalam bukunya Interviewing: Principles and Practices edisi ke-13, mendefinisikannya sebagai “sebuah proses komunikasi berpasangan dengan suatu tujuan yang serius dan telah ditetapkan sebelumnya yang dirancang untuk bertukar sikap dan melibatkan tanya jawab”.


Sependapat dengan hal itu, Robert Kahn dan Charles Channel dalam jurnal online mendefinisikan wawancara sebagai “suatu pola yang dikhususkan dari interaksi verbal ini diprakarsai untuk suatu tujuan tertentu, dan difokuskan pada sejumlah bidang kandungan tertentu, dengan proses eliminasi bahan yang tak ada kaitannya secara berkelanjutan”. Atas dasar tersebut penulis menentukan untuk melaksanakan mendalam kepada masing-masing sample supaya mendapat data yang maksimal.


6. Ankur Garg (2005)

Menurut Grag menyatakan bahwa pengertian wawancara berarti sanggup menjadi alat jikalau dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu mengenai kepribadian seseorang atau mencari gosip maupun data.


7. Sutrisno Hadi (1989)

Sedangkan Menurut Sutrisno, wawancara ialah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang bisa melihat mukayang orang lain dan mendengarkan bunyi telinganya sendiri, ternyata gosip pribadi alat pemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten) maupun manifest.



JENIS-JENIS

Ditinjau dari segi pelaksanaan dalam metode pengumpulan data, secara umum dengan menyipulkan pendapat para pakar maka wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

1. Wawancara bebas

Dalam wawancara bebas artinya pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu bekerjasama dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, adakala arah pertanyaan tidak terkendali.


Wawancara bertujuan supaya responden mempunyai kontrol atas proses wawancara. Dalam hal ini, responden mempunyai kontrol yang signifikan terhadap materi, panjangnya jawaban, iklim wawancara, dan formalitas. Contoh pertanyaan cenderung terbuka dan netral untuk memperlihatkan kesempatan maksimal pada responden dan kebebasan untuk merespon. Wawancara non direktif yang khas contohnya ialah jurnalistik, sejarah lisan, investigasi, konsultasi, ulasan kerja, dan pemecahan masalah.


Dalam wawancara bebas, fleksibilitas ialah sangat besar sehingga dibutuhkan kemampuan mengikuti keadaan yang tinggi, kemampuan dalam menciptakan pertanyaan menyelidik, dan mendorong penerima supaya bersedia memperlihatkan informasi.


2. Wawancara terpimpin

Dalam wawancara terpimpin artinya pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.


Wawancara terpimpin bertujuan supaya pewawancara sanggup mengontrol alur wawancara, iklim, formalitas, dan arah wawancara. Contoh pertanyaan kemungkinan akan ditutup dengan singkat,jawaban langsung. Meskipun kadang responden yang aktif tetap sanggup mengambil kontrol atas wawancara yang dilakukan.


Lingkup wawancara terpimpin contohnya ialah wawancara untuk sumbangan informasi, survei dan jajak pendapat, merekrut karyawan, serta wawacara disipliner dan persuasif (penjualan).


Dalam Wawancara terpimpin gampang dipelajari, membutuhkan waktu sedikit, menciptakan wawancara gampang dikontrol pewawancara, gampang ditiru dari satu wawancara ke wawancara selanjutnya.


3. Wawancara bebas terpimpin

Dalam wawancara bebas terpimpin artinya pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman perihal apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.


Wawancara bebas terpimpin bertujuan untuk mendapat gosip dari responden, kemudian secara perlahan mengontrol wawancara sesuai dengan kontrol pewawancara. Sebagai contoh, hal ini contohnya terjadi saat terjadi sesi wawancara perihal minat seorang responden, dalam hal ini mahasiswa, dalam mengambil jurusan kuliah, tetapi pewawancara perlu untuk memperlihatkan gosip perihal kebijakan sekolah, universitas, dll. Dalam hal ini, pewawancara memakai pendekatan bebas di awal untuk menciptakan responden leluasa mengungkapkan keinginannya, kemudian beralih ke pendekatan terpimpin untuk memperlihatkan gosip organisasi dalam kiprah kelas di sekolah, dan kembali memakai pendekatan bebas dalam menjawab permasalahan yang dialami oleh responden untuk menjawab pertanyaan responden.


Keuntungan yang diperoleh dalam pendekatan kombinasi ini ialah wawancara diatur sesuai dengan kiprah masyarakat, sekolah namun pewawancara tetap mempunyai peran. Namun demikian, dibutuhkan kemampuan fleksibilitas dalam menentukan pendekatan yang paling tepat, serta mempunyai kemampuan untuk mengetahui dengan sempurna kapan harus beralih dari satu pendekatan kepada pendekatan lain.


LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE PENELITIAN DALAM CARA MELAKUKAN WAWANCARA

Sebelum melaksanakan wawancara ada beberapa langkah supaya cara pengumpulan data dalam survey penelitian lebih efektif dan akurat. Adapun langkah-langkahnya:
  • Menentukan topik wawancara.
  • Menentukan narasumber/ responden.
  • Menyusun daftar pertanyaan (dengan memperhatikan kelengkapan isi  (5W + 1H).
  • Melakukan wawancara dengan bahasa yang santun, baik, dan benar.
  • Mencatat pokok-pokok informasi  berdasarkan balasan narasumber. (Dapat memakai alat perekam sebagai alat bantu).
  • Menulis laporan hasil wawancara.


LALU BAGAIMANA CONTOH FORMAT DALAM PENULISAN LAPORAN HASIL WAWANCARA DALAM METODE PENELITIAN?

Contoh format Laporan Hasil Wawancara:


Laporan Hasil Wawancara

Topik                 : ……………………….

Narasumber       : …………………….(nama dan profil sekilas

Waktu                : ……………………….

Tempat                : ……………………….



Hasil wawancara

Judul

Kalimat-kalimat pengantar sesuai topik

Pertanyaan 1:

Jawaban:

Pertanyaan 2:

Jawaban:

Dst.

 Wawancara ialah suatu proses pengumpulan data untuk suatu jenis penelitian PENGERTIAN WAWANCARA JENIS MACAM CONTOHNYA DALAM METODE


KESIMPULAN PENGERTIAN WAWANCARA JENIS MACAM CONTOHNYA DALAM METODE

Wawancara sanggup dilakukan dimana saja. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan siapa yang kita ajak wawancara. Di dalam wawancara tentu terjadi obrolan antara pewawancara bersama narasumber. Dialog tersebut hendaknya dilakukan sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Pewawancara dengan narasumber hendaknya sanggup menjalin komunikasi dengan baik serta sanggup mencipatakan suasana yang baik pula.


Sebagai contoh; Selain wawancara kerja, kita sanggup melaksanakan wawancara perihal peraturan kemudian lintas dengan seorang polisi. Dalam hal ini tentu polisi ialah tokoh yang paling sempurna untuk diwawancarai. Polisi akan lebih memahami banyak sekali peraturan kemudian lintas alasannya ialah polisi berkecimbung di dalamnya.


Kita sanggup menanyakan banyak sekali hal perihal banyak sekali gosip ingin kita peroleh terkait dengan peraturan kemudian lintas. Kita sanggup melaksanakan wawancara di tempat kerja / kantor polisi yang ada di tempat kita. Kita harus tetap sopan saat berada di kantor polisi juga menaati peraturan yang ada.


Kegiatan wawancara memerlukan banyak sekali persiapan, menyerupai daftar pertanyaan untuk narasumber dan banyak sekali perlatan yang dibutuhkan untuk wawancara. Sebelum melaksanakan wawancara hendaknya pewawancara menciptakan kesepakatan terlebih dahulu dengan narasumber. Hal ini untuk mencegah terjadinya bentrok jadwal yang dimiliki narasumber. Berikan salam sebelum wawancara dan sampaikan tujuan melaksanakan wawancara dengan baik. Ucapkan terimakasih sesudah final melaksanakan wawancara sebagai bentuk penghargaan.


Lalu apa yang dimaksud dengan NaraSumber?


Narasumber ialah orang hebat atau mengetahui gosip sesuai dengan bidangnya. Seorang pewawancara hendaknya berlaku sopan terhadap narasumber. Ini artinya bahwa pertanyaan-pertanyaan yng diajukan oleh pewawancarapun hanya seputar gosip yang ingin digali.




DAFTAR PUSTAKA

Garg, Ankur. 2005. Devinisi Wawancara. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Stewart, Charles and Cash, W. B. 2010. Interviewing: Principles and Practices edisi ke-13.

Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research Jilid I & II. Yogyakarta : Andi Offset.

Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat - Metode. Wawancara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif.  Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nazir, Moh. 1988.  Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Charles Stewart dan W. B. Cash dalam bukunya Interviewing: Principles and Practices edisi ke-13



Demikianlah Artikel Pengertian Wawancara Jenis Macam Misalnya Dalam Metode

Sekianlah artikel Pengertian Wawancara Jenis Macam Misalnya Dalam Metode kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengertian Wawancara Jenis Macam Misalnya Dalam Metode dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2020/07/pengertian-wawancara-jenis-macam.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel