Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar?
Monday, May 11, 2020
Edit
Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar? - Hallo sahabat Rahasia Rumus Pendidikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Bahasa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar?
link : Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar?
Anda sekarang membaca artikel Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar? dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2020/05/sekedar-atau-sekadar-manakah-yang-benar.html
Judul : Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar?
Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar?
oleh: Andi Dwi Handoko, S.Pd.
Ada kalanya, kita mendengar seorang mengucapkan kalimat yang mengandung kata “sekedar”. Kata ini bahkan sudah sering kita dengar di beberapa lirik lagu Indonesia. Contohnya saja lagu yang dibawakan Ada Band “Haruskah Kumati”.
"Tiadakah ruang di hatimu untukku
Yang mungkin sanggup ‘tuk kusinggahi
Hanya sekedar penyejuk di ketika kulayu
Ku ‘tlah menantimu sampai selesai masa”
Hanya sekedar penyejuk di ketika kulayu
Ada juga lirik lagu yang dibawakan Sheila on 7 (kebetulan aku juga penggemar grup band ini) yang berjudul “Sahabat Sejati”.
“Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi”
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi”
Tidak hanya itu, lagu usang berjudul “Kucari Jalan Terbaik” yang dipopularkan oleh Pance ini pun mengandung kata “sekedar”.
“Senyum dan tawa hanya sekedar saja
Sebagai embel-embel sempurnanya sandiwara
Berawal dari manisnya kasih sayang
Terlanjur kita hanyut dan terbuai”
Sebagai embel-embel sempurnanya sandiwara
Berawal dari manisnya kasih sayang
Terlanjur kita hanyut dan terbuai”
Kata “sekedar” sudah sangat dekat di pendengaran masyarakat. Selain lantaran memang dibiasakan, adanya beberapa lagu yang juga populer tadi ikut “mendoktrin” pikiran masyarakat untuk menggunakan kata tersebut. Kenyataannya, kata “sekedar” yaitu kata yang salah dan bersama-sama tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata “sekedar” seharusnya tidak dipakai dan diganti dengan “sekadar”.
Mengapa kata “sekedar” yang sudah yummy kita ucapkan dan dengarkan tersebut justru salah penggunaannya? Hal ini dikarenakan disebabkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak memuat kata “sekedar” atau “kedar”. Adanya yaitu “kadar”. Kata “sekadar” yaitu kata bentukan dari “kadar”. Dengan demikian, yang benar yaitu “sekadar” bukan “sekedar”. Jika kita analogikan, ada ungkapan kata “ala kadarnya” yang bermakna cukup, bukan “ala kedarnya”.
Kata “sekadar” memiliki arti “hanya untuk”. Jadi, contohnya ada kalimat “Aku tiba sekadar melihat-lihat.” memiliki arti “Aku tiba hanya untuk melihat-lihat.”
Jadi, kini masihkah mau menggunakan kata “sekedar” yang sudah terang salah? Untuk membiasakan menggunakan kata “sekadar”, mulai kini cobalah berlatih bernyanyi dengan lagu-lagu di atas dengan mengganti kata “sekedar” menjadi “sekadar”.
“... hanya sekadar penyejuk di ketika kulayu...”
“... arti teman lebih dari sekadar bahan ...”
“Senyum dan tawa hanya sekadar saja...”
Demikianlah Artikel Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar?
Sekianlah artikel Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Sekedar Atau Sekadar, Manakah Yang Benar? dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2020/05/sekedar-atau-sekadar-manakah-yang-benar.html