Cerita Cukup Umur Lucu Dikira Permen
Sunday, May 24, 2020
Edit
Cerita Cukup Umur Lucu Dikira Permen - Hallo sahabat Rahasia Rumus Pendidikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Cukup Umur Lucu Dikira Permen, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Komedi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Cerita Cukup Umur Lucu Dikira Permen
link : Cerita Cukup Umur Lucu Dikira Permen
Anda sekarang membaca artikel Cerita Cukup Umur Lucu Dikira Permen dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2020/05/cerita-cukup-umur-lucu-dikira-permen.html
Judul : Cerita Cukup Umur Lucu Dikira Permen
Cerita Cukup Umur Lucu Dikira Permen
Dikira Permen
Kisah ini sempat menciptakan beberapa orang yang akan membayar di kasir sebuah toko swalayan ngguyu ngakak. Kisah ngguyokne ini dialami Lady Cempluk bersama anaknya, Jon Koplo, yang masih berusia dua tahun. Saat itu, Cempluk membeli kebutuhan rumah tangga di sebuah toko swalayan.
Karena di rumah tidak ada yang menunggu si Koplo, Cempluk pun mengajaknya berbelanja ke toko tersebut. Setelah semua barang kebutuhannya didapat, Cempluk menuju ke kasir. Ia antre alasannya yaitu ada beberapa pembeli yang membayar di kasir. Di ketika menunggu itulah, Koplo merengek kepada Cempluk untuk dibelikan permen.
“Bu.. Bu.. Koplo ingin dibelikan pelmen!” kata Koplo dengan bunyi cadelnya.
“Permen yang mana, Sayang?”
“Permen yang itu... yang itu lho, yang walna melah.” jawab Koplo.
Mak jenggirat! Muka Cempluk pribadi merah padam. Beberapa orang yang mau membayar, termasuk kasir terlihat menahan tawa melihat adegan Cempluk dan Koplo. Cempluk kemudian memperlihatkan permen dan masakan lain yang berada di bersahabat kasir.
“Jangan yang itu, Sayang! Yang ini saja, ini lebih enak!”
“Ndak mau! Pokoknya itu!” teriak Koplo menambah tawa di sekitar semakin gerr.
Cempluk pun tetap membujuk Koplo semoga membeli permen atau masakan yang lain. Namun, Koplo justru murka dan menangis minta permen yang diinginkannya.
“Sudah, itu ndak enak! Kamu Ibu belikan ini saja ya!” Cempluk mengambil permen di bersahabat kasir untuk si Koplo.
Koplo pun tetap tidak mau dan menambah level volume tangisannya. Ternyata, Koplo masih ingin permen warna merah yang berada di rak agak atas. Padahal, kotak merah yang disangka permen oleh Koplo ternyata yaitu kondom. Jelas saja Cempluk aib bukan main membeli barang semacam itu untuk anaknya. Mungkin bungkusnya yang mencolok menciptakan Koplo tertarik. Dasar Koplo, ada-ada saja tingkahnya.
Setelah membayar semua belanjaannya di kasir, Cempluk pun mengajak pulang Koplo dengan paksa. Ia tak mau menuruti seruan Koplo.
Dimuat di rubrik Ah Tenane, Solopos, Sabtu, 9 April 2016.
Demikianlah Artikel Cerita Cukup Umur Lucu Dikira Permen
Sekianlah artikel Cerita Cukup Umur Lucu Dikira Permen kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.