Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat
Sunday, February 9, 2020
Edit
Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat - Hallo sahabat Rahasia Rumus Pendidikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel SMK Kelas XII, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat
link : Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat
Dalam Bahasa Inggris kalimat pengadaian disebut dengan Conditional Sentences atau ada juga yang menyebut dengan istilah Coditional If.
Conditional If sendiri mempunyai empat jenis yaitu Conditional if Type 0, Type 1, Type 2, and Type 3.
Banyak hal yang terjadi dalam hidup kita yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita mungkin pernah mengalami sebuah kondisi yang bertentangan dengan apa yang telah kita inginkan sebelumnya.
Anda sekarang membaca artikel Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2020/02/conditional-if-type-0-1-2-3-penjelasan.html
Judul : Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat
link : Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat
Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat
Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus dan Contoh Kalimat
Dalam Bahasa Inggris kalimat pengadaian disebut dengan Conditional Sentences atau ada juga yang menyebut dengan istilah Coditional If.
Conditional If sendiri mempunyai empat jenis yaitu Conditional if Type 0, Type 1, Type 2, and Type 3.
Banyak hal yang terjadi dalam hidup kita yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita mungkin pernah mengalami sebuah kondisi yang bertentangan dengan apa yang telah kita inginkan sebelumnya.
Disaat menyerupai itulah mungkin kita akan menyampaikan sebuah kalimat pengandaian hanya untuk sedikit menghibur perasaan kita.
Misal kenyataan yang terjadi ialah "Ketinggalan bus terakhir menuju rumah alasannya terjebak macet" kemudian kita menyampaikan kalimat pengandaian "Kalau saya tidak terjebak macet, saya mungkin sudah berada di rumah."
Sebenarnya kita sudah tidak aneh dengan kalimat pengandaian, alasannya faktanya kita biasa memakai kalimat pengandaian dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti dalam rujukan situasi di atas.
Tujuan pembelajaran kita kali ini ialah untuk memahami aneka macam bentuk kalimat pengadaian dalam Bahasa Inggris.
Berikut klarifikasi lengkapnya.
kita sanggup memakai kata "If" atau "When".
Tenses yang dipakai adalah:
If / When + Simple Present Tense, Simple Present Tense
Pola Kalimatnya ialah seperti:
IF / WHEN + SUBJECT + VERB 1 + OBJECT, SUBJECT + VERB 1 + OBJECT
Contoh kalimat:
If we burn the wax, it melts down.
(Kalau kita memperabukan lilin, lilin tersebut meleleh)
When you stay in a room with AC, your skin gets dry.
(Saat kau tinggal di dalam ruangan ber AC, kulitmu akan mengering)
When you do crime, you get arrested.
(Saat kau melaksanakan kriminal, kau ditahan)
You can see the snow, if you live in the four seasons country.
(Kamu sanggup melihat salju, Kalau kau tinggal di negara empat musim)
You know a lot of things, when you read a lot of books.
(Kamu tahu banyak hal, ketika kau membaca banyak buku)
Kalimat yang dipakai tidak selalu harus kalimat verbal, kita juga sanggup memakai kalimat nominal dalam bentuk tenses yang sama.
Pola untuk kalimat nominal adalah: SUBJECT + TO BE + OBJECT
Contoh:
When you have high speed internet connection, it is easier to download the file.
(Saat kau mempunyai koneksi internet cepat, itu lebih gampang untuk mengunduh file)
It is hard to have a good career, if we don't have any skill.
(Itu sulit untuk mempunyai karir yang bagus, kalau kita tidak punya keterampilan apapun)
The flowers bloom, when it is spring.
(Bunga-bunga bermekaran, dikala isu terkini semi)
It is dangerous, if you smoke cigarette.
(Itu berbahaya, kalau kau merkokok)
Kita sanggup menempatkan klausa if di awal ataupun pada bab kedua alasannya tidak mempengaruhi makna dari kalimat itu sendiri.
Tenses yang dipakai adalah:
If + Simple Present, Simple Future
atau pola kalimat yang lebih detail ialah sebagai berikut:
IF + SUBJECT + VERB 1 + OBJECT, SUBJECT + WILL + VERB 1 + OBJECT
Contoh kalimat:
If I study real hard, I will get scholarship.
(Kalau saya berguru dengan sungguh-sungguh, saya akan menerima beasiswa)
If we exercise regularly, we will be healthier.
(Kalau kita berolahraga secara teratur, kita akan lebih sehat)
If today rains, I will stay home all day.
(Kalau hari ini hujan turun, saya akan tinggal di rumah seharian)
Kita juga sanggup memakai kalimat nominal, baik salah satu klausa, ataupun keduanya.
Seperti yang telah diketahui bahwa pola kalimat Simple Present adalah
IF + SUBJECT + TO BE + OBJECT
Sedangkan pola kalimat nominal Simple Future adalah:
SUBJECT + WILL + BE + OBJECT
Contoh:
If I am lazy, I won't reach my dream.
(Kalau saya malas, saya tidak akan meraih mimpiku)
If they are late, they will be stay outside.
(Jika mereka telat, mereka akan tinggal diluar)
If she wins the contest, she will be famous.
(Jika beliau memenangkan kontesnya, beliau akan terkenal)
Dari semua rujukan kalimat di atas klausa if mengambarkan sebuah kondisi yang terjadi di masa sekarang, dan itu menjadi faktor yang mengakibatkan kondisi selanjutnya mungkin terjadi.
Kemudian apabila kita merubah kata "will" dengan kata "may", "might" atau "could" maka maknanya ialah kemungkinan terjadinya lebih kecil.
Contoh:
If she wins the contest, she will be famous.
(Dia akan terkenal)
If she wins the contest, she may be famous.
(Dia mungkin akan terkenal)
Tenses yang dipakai adalah:
If + Past Tense, Past Future
Atau pola yang lebih detail sebagai berikut:
Kalimat lisan Past Tense:
IF + SUBJECT + VERB 2 + OBJECT,
Kalimat nominal Past Tense
IF + SUBJECT + WERE + OBJECT,
Kalimat lisan Past Future:
SUBJECT + WOULD + VERB 1 + OBJECT
Kalimat nominal Past Future:
SUBJECT + WOULD + BE + OBJECT
Kita sanggup memakai pola kalimat lisan dengan verbal, nominal dengan nominal, atau adonan dari keduanya.
Yang paling penting ialah kombinasi tenses yang dipakai harus If + Past Tense, Past Future.
Contoh kalimat:
If I went to England, I would watch premier league.
(Kalau saya pergi ke Inggris, Aku akan menonton premiere league)
Kenyataan yang bekerjsama ialah Aku tidak pergi ke Inggris dan saya tidak menonton premiere league.
If we had breakfast, we wouldn't be starving.
(Kalau kita tadi sarapan, kita tidak akan kelaparan)
If they learned the lesson, they wouldn't be in a trouble.
(Kalau mereka dulu belajar, mereka tidak akan berada dalam masalah)
If I were a policeman, I wouldn't be a bad policeman.
(Kalau saya seorang polisi, saya akan menjadi polisi yang baik)
If I were you, I would ask her for dinner.
(Kalau saya menjadi kamu, saya akan mengajaknya makan malam)
Untuk kalimat nominal Past Tense, To be "were" dipakai untuk semua Subject baik tunggal ataupun jamak.
To be "was" hanya dipakai dalam sebuah percakapan non formal.
Tenses yang dipakai adalah:
If + Past Perfect Tense, Past Future Perfect
Atau pola yang lebih detail sebagai berikut:
Kalimat lisan Past Perfect Tense:
IF + SUBJECT + HAD + VERB 3 + OBJECT,
Kalimat nominal Past Perfect Tense
IF + SUBJECT + HAD + BEEN + OBJECT,
Kalimat lisan Past Future Perfect:
SUBJECT + WOULD + HAVE + VERB 3 + OBJECT
Kalimat nominal Past Future Perfect:
SUBJECT + WOULD + HAVE + BEEN + OBJECT
Kita sanggup memakai pola kalimat lisan dengan verbal, nominal dengan nominal, atau adonan dari keduanya.
Yang paling penting ialah kombinasi tenses yang dipakai harus If + Past Perfect Tense, Past Future Perfect.
Contoh kalimat:
If I had joined the English class, I would have been able to speak English.
(Kalau saya dulu ikut kelas Bahasa Inggris, saya mungkin telah bisa berbahasa Inggris)
Kenyataannya dulu Aku tidak pernah ikut kelas Bahasa Inggris.
If we had stayed at home, Mom wouldn't have been angry to us.
(Kalau kita dulu tinggal di rumah, Ibu tidak akan murka pada kita)
Kenyataannya dulu kita tidak tinggal di rumah.
If I had been diligent, I wouldn't have been a jobless.
(Kalau saya dulu tekun, saya tidak akan menjadi pengangguran)
Kenyataannya saya dulu pemalas.
If they had asked us a help, we would have helped them.
(Kalau mereka dulu meminta pinjaman pada kita, kita mungkin telah menolong mereka)
Kenyataannya dulu mereka tidak meminta tolong pada kita.
If she had trusted him, she would have married with him.
(Kalau dulu beliau mempercayainya, beliau mungking telah menikah denganya)
Kenyataanya dulu beliau tidak mempercayai pria terebut.
Misal kenyataan yang terjadi ialah "Ketinggalan bus terakhir menuju rumah alasannya terjebak macet" kemudian kita menyampaikan kalimat pengandaian "Kalau saya tidak terjebak macet, saya mungkin sudah berada di rumah."
Sebenarnya kita sudah tidak aneh dengan kalimat pengandaian, alasannya faktanya kita biasa memakai kalimat pengandaian dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti dalam rujukan situasi di atas.
Tujuan pembelajaran kita kali ini ialah untuk memahami aneka macam bentuk kalimat pengadaian dalam Bahasa Inggris.
Berikut klarifikasi lengkapnya.
Conditional if Type 0
Conditional if Type 0 bekerjsama bukan benar-benar sebuah kalimat pengandaian alasannya Type 0 dipakai untuk menceritakan sebuah relasi antara suatu kondisi tertentu dengan kondisi selanjutnya yang terjadi yang merupakan fakta umum.kita sanggup memakai kata "If" atau "When".
Tenses yang dipakai adalah:
If / When + Simple Present Tense, Simple Present Tense
Pola Kalimatnya ialah seperti:
IF / WHEN + SUBJECT + VERB 1 + OBJECT, SUBJECT + VERB 1 + OBJECT
Contoh kalimat:
If we burn the wax, it melts down.
(Kalau kita memperabukan lilin, lilin tersebut meleleh)
When you stay in a room with AC, your skin gets dry.
(Saat kau tinggal di dalam ruangan ber AC, kulitmu akan mengering)
When you do crime, you get arrested.
(Saat kau melaksanakan kriminal, kau ditahan)
You can see the snow, if you live in the four seasons country.
(Kamu sanggup melihat salju, Kalau kau tinggal di negara empat musim)
You know a lot of things, when you read a lot of books.
(Kamu tahu banyak hal, ketika kau membaca banyak buku)
Kalimat yang dipakai tidak selalu harus kalimat verbal, kita juga sanggup memakai kalimat nominal dalam bentuk tenses yang sama.
Pola untuk kalimat nominal adalah: SUBJECT + TO BE + OBJECT
Contoh:
When you have high speed internet connection, it is easier to download the file.
(Saat kau mempunyai koneksi internet cepat, itu lebih gampang untuk mengunduh file)
It is hard to have a good career, if we don't have any skill.
(Itu sulit untuk mempunyai karir yang bagus, kalau kita tidak punya keterampilan apapun)
The flowers bloom, when it is spring.
(Bunga-bunga bermekaran, dikala isu terkini semi)
It is dangerous, if you smoke cigarette.
(Itu berbahaya, kalau kau merkokok)
Kita sanggup menempatkan klausa if di awal ataupun pada bab kedua alasannya tidak mempengaruhi makna dari kalimat itu sendiri.
Conditional if Type 1
Conditional if Type 1 merupakan kalimat pengandaian yang mengambarkan sebuah kondisi di masa kini atau masa yang akan datang, dan sekaligus mengambarkan sebuah kemungkinan yang sangat mungkin terjadi.Tenses yang dipakai adalah:
If + Simple Present, Simple Future
atau pola kalimat yang lebih detail ialah sebagai berikut:
IF + SUBJECT + VERB 1 + OBJECT, SUBJECT + WILL + VERB 1 + OBJECT
Contoh kalimat:
If I study real hard, I will get scholarship.
(Kalau saya berguru dengan sungguh-sungguh, saya akan menerima beasiswa)
If we exercise regularly, we will be healthier.
(Kalau kita berolahraga secara teratur, kita akan lebih sehat)
If today rains, I will stay home all day.
(Kalau hari ini hujan turun, saya akan tinggal di rumah seharian)
Kita juga sanggup memakai kalimat nominal, baik salah satu klausa, ataupun keduanya.
Seperti yang telah diketahui bahwa pola kalimat Simple Present adalah
IF + SUBJECT + TO BE + OBJECT
Sedangkan pola kalimat nominal Simple Future adalah:
SUBJECT + WILL + BE + OBJECT
Contoh:
If I am lazy, I won't reach my dream.
(Kalau saya malas, saya tidak akan meraih mimpiku)
If they are late, they will be stay outside.
(Jika mereka telat, mereka akan tinggal diluar)
If she wins the contest, she will be famous.
(Jika beliau memenangkan kontesnya, beliau akan terkenal)
Dari semua rujukan kalimat di atas klausa if mengambarkan sebuah kondisi yang terjadi di masa sekarang, dan itu menjadi faktor yang mengakibatkan kondisi selanjutnya mungkin terjadi.
Kemudian apabila kita merubah kata "will" dengan kata "may", "might" atau "could" maka maknanya ialah kemungkinan terjadinya lebih kecil.
Contoh:
If she wins the contest, she will be famous.
(Dia akan terkenal)
If she wins the contest, she may be famous.
(Dia mungkin akan terkenal)
Conditional if Type 2
Conditional if Type 2 dipakai untuk mengambarkan sebuah kondisi yang belawanan dengan kejadian yang bekerjsama di masa sekarang.Tenses yang dipakai adalah:
If + Past Tense, Past Future
Atau pola yang lebih detail sebagai berikut:
Kalimat lisan Past Tense:
IF + SUBJECT + VERB 2 + OBJECT,
Kalimat nominal Past Tense
IF + SUBJECT + WERE + OBJECT,
Kalimat lisan Past Future:
SUBJECT + WOULD + VERB 1 + OBJECT
Kalimat nominal Past Future:
SUBJECT + WOULD + BE + OBJECT
Kita sanggup memakai pola kalimat lisan dengan verbal, nominal dengan nominal, atau adonan dari keduanya.
Yang paling penting ialah kombinasi tenses yang dipakai harus If + Past Tense, Past Future.
Contoh kalimat:
If I went to England, I would watch premier league.
(Kalau saya pergi ke Inggris, Aku akan menonton premiere league)
Kenyataan yang bekerjsama ialah Aku tidak pergi ke Inggris dan saya tidak menonton premiere league.
If we had breakfast, we wouldn't be starving.
(Kalau kita tadi sarapan, kita tidak akan kelaparan)
If they learned the lesson, they wouldn't be in a trouble.
(Kalau mereka dulu belajar, mereka tidak akan berada dalam masalah)
If I were a policeman, I wouldn't be a bad policeman.
(Kalau saya seorang polisi, saya akan menjadi polisi yang baik)
If I were you, I would ask her for dinner.
(Kalau saya menjadi kamu, saya akan mengajaknya makan malam)
Untuk kalimat nominal Past Tense, To be "were" dipakai untuk semua Subject baik tunggal ataupun jamak.
To be "was" hanya dipakai dalam sebuah percakapan non formal.
Conditional if Type 3
Conditional if Type 3 dipakai untuk mengambarkan sebuah kondisi yang belawanan dengan kenyataan yang bekerjsama di masa lampau.Tenses yang dipakai adalah:
If + Past Perfect Tense, Past Future Perfect
Atau pola yang lebih detail sebagai berikut:
Kalimat lisan Past Perfect Tense:
IF + SUBJECT + HAD + VERB 3 + OBJECT,
Kalimat nominal Past Perfect Tense
IF + SUBJECT + HAD + BEEN + OBJECT,
Kalimat lisan Past Future Perfect:
SUBJECT + WOULD + HAVE + VERB 3 + OBJECT
Kalimat nominal Past Future Perfect:
SUBJECT + WOULD + HAVE + BEEN + OBJECT
Kita sanggup memakai pola kalimat lisan dengan verbal, nominal dengan nominal, atau adonan dari keduanya.
Yang paling penting ialah kombinasi tenses yang dipakai harus If + Past Perfect Tense, Past Future Perfect.
Contoh kalimat:
If I had joined the English class, I would have been able to speak English.
(Kalau saya dulu ikut kelas Bahasa Inggris, saya mungkin telah bisa berbahasa Inggris)
Kenyataannya dulu Aku tidak pernah ikut kelas Bahasa Inggris.
If we had stayed at home, Mom wouldn't have been angry to us.
(Kalau kita dulu tinggal di rumah, Ibu tidak akan murka pada kita)
Kenyataannya dulu kita tidak tinggal di rumah.
If I had been diligent, I wouldn't have been a jobless.
(Kalau saya dulu tekun, saya tidak akan menjadi pengangguran)
Kenyataannya saya dulu pemalas.
If they had asked us a help, we would have helped them.
(Kalau mereka dulu meminta pinjaman pada kita, kita mungkin telah menolong mereka)
Kenyataannya dulu mereka tidak meminta tolong pada kita.
If she had trusted him, she would have married with him.
(Kalau dulu beliau mempercayainya, beliau mungking telah menikah denganya)
Kenyataanya dulu beliau tidak mempercayai pria terebut.
Untuk latihan soal Conditional Sentences silahkan terusan link berikut:
BERBAGAI BENTUK SOAL CONDITIONAL SENTENCES TYPE 0, 1, 2, 3
BERBAGAI BENTUK SOAL CONDITIONAL SENTENCES TYPE 0, 1, 2, 3
Thanks for reading.
Demikianlah Artikel Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat
Sekianlah artikel Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Conditional If Type 0, 1, 2, 3: Penjelasan, Perbedaan Fungsi, Rumus Dan Referensi Kalimat dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2020/02/conditional-if-type-0-1-2-3-penjelasan.html