Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Berdasarkan Para Ahli

Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Berdasarkan Para Ahli - Hallo sahabat Rahasia Rumus Pendidikan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Berdasarkan Para Ahli, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel IPS, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Berdasarkan Para Ahli
link : Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Berdasarkan Para Ahli

Baca juga


Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Berdasarkan Para Ahli

Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli. Halo sahabat MB dimana pun anda berada, di bawah ini aku akan memaparkan ihwal definisi kota dan ciri-ciri kota serta teori struktur ruang kota berdasarkan para ahli. Semoga bagi kalian yang sedang membutuhkan artikel ini untuk sebagai syarat melengkapi kiprah sekolah, kuliah bahkan untuk kiprah akhir/ skripsi semoga sanggup bermanfaat. Berikut ini ialah penjelasannya.

*Pengertian kota, ciri fisik kota dan ciri kehidupan kota
Kota merupakan tempat pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan mempunyai banyak sekali akomodasi untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum.
Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli
Baca juga Definisi Organisasi Menurut Para Ahli
- Ciri fisik kota mencakup hal sebagai berikut:
1. Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan.
2. Tersedianya tempat-tempat untuk parkir.
3. Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga.

- Ciri kehidupan kota ialah sebagai berikut:
1. Adanya pelapisan sosial ekonomi contohnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
2. Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
3. Adanya evaluasi yang berbeda-beda terhadap suatu problem dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
4. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
5. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
6. Masyarakat kota lebih gampang beradaptasi terhadap perubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap dampak luar.
7. Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi. (stereotip ini kemudian menjadikan penduduk kota dan pendatang mengambil perilaku hirau tidak hirau dan tidak peduli saat berinteraksi dengan orang lain. Mereka mengabaikan fakta bahwa masyarakat kota juga sanggup ramah dan santun dalam berinteraksi).
**Teori struktur ruang kota oleh para ahli
Teori-teori yang melandasi struktur ruang kota yang paling dikenal yaitu:
    1. Teori Konsentris (Burgess, 1925)
Teori ini menyatakan bahwa Daerah Pusat Kota (DPK) atau Central Business District (CBD) ialah sentra kota yang letaknya sempurna di tengah kota dan berbentuk bulat yang merupakan sentra kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik, serta merupakan zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu kota. DPK atau CBD tersebut terbagi atas dua bagian, yaitu: pertama, potongan paling inti atau RBD (Retail Business District) dengan acara mayoritas pertokoan, perkantoran dan jasa; kedua, potongan di luarnya atau WBD (Wholesale Business District) yang ditempati oleh bangunan dengan peruntukan acara ekonomi skala besar, ibarat pasar, pergudangan (warehouse), dan gedung penyimpanan barang supaya tahan usang (storage buildings).
1. Zona sentra daerah acara (Central Business District), yang merupakan sentra pertokoan besar, gedung perkantoran yang bertingkat, bank, museum, hotel, restoran dan sebagainya.
2. Zona peralihan atau zona transisi, merupakan daerah kegiatan. Penduduk zona ini tidak stabil, baik dilihat dari tempat tinggal maupun sosial ekonomi. Daerah ini sering ditemui tempat permukiman kumuh yang disebut slum lantaran zona ini dihuni penduduk miskin. Namun demikian bersama-sama zona ini merupakan zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan antara sentra kota dengan daerah di luarnya.
3. Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit lebih baik lantaran dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh adanya rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga besar. Burgess menamakan daerah ini yaitu working men's homes.

Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli
4. Zona permukiman kelas menengah (residential zone), merupakan kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang mempunyai keahlian tertentu. Rumah-rumahnya lebih baik dibandingkan kelas proletar.
5. Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi. Ditandai dengan adanya tempat elit, perumahan dan halaman yang luas. Sebagian penduduk merupakan kaum eksekutif, pengusaha besar, dan pejabat tinggi.
6. Zona penglaju (commuters), merupakan daerah yang yang memasuki daerah belakang (hinterland) atau merupakan batas desa-kota. Penduduknya bekerja di kota dan tinggal di pinggiran.
Teori Konsentris
Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli
Sumber : (Burgess, 1925)
    2. Teori Sektoral (Hoyt, 1939)
Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD mempunyai pengertian yang sama dengan yang diungkapkan oleh Teori Konsentris.
1. Sektor sentra acara bisnis yang terdiri atas bangunan-bangunan kontor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan sentra perbelanjaan.
2. Sektor tempat industri ringan dan perdagangan.
3. Sektor kaum buruh atau kaum murba, yaitu tempat permukiman kaum buruh.
4. Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madya wisma.
5. Sektor permukiman adi wisma, yaitu tempat tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para direktur dan pejabat.
Teori Sektoral
Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli
Sumber : (Hoyt, 1939)
    3. Teori Inti Berganda (Harris dan Ullman, 1945)
Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD ialah sentra kota yang letaknya relatif di tengah-tengah sel-sel lainnya dan berfungsi sebagai salah satu growing points. Zona ini menampung sebagian besar acara kota, berupa sentra akomodasi transportasi dan di dalamnya terdapat distrik spesialisasi pelayanan, ibarat retailing, distrik khusus perbankan, teater dan lain-lain. Namun, ada perbedaan dengan dua teori yang disebutkan di atas, yaitu bahwa pada Teori Pusat Berganda terdapat banyak DPK atau CBD dan letaknya tidak persis di tengah kota dan tidak selalu berbentuk bundar.

1. Pusat kota atau Central Business District (CBD).
2. Kawasan niaga dan industri ringan.
3. Kawasan murbawisma atau permukiman kaum buruh.
4. Kawasan madyawisma atau permukiman kaum pekerja menengah.
5. Kawasan adiwisma atau permukiman kaum kaya.
6. Pusat industri berat.
7. Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran.
8. Upakota, untuk tempat mudyawisma dan adiwisma.
9. Upakota (sub-urban) tempat industry
Teori Inti Berganda
Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli
Sumber : (Harris dan Ullman, 1945)
    4. Teori Ketinggian Bangunan (Bergel, 1955).
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan struktur kota sanggup dilihat dari variabel ketinggian bangunan. DPK atau CBD secara garis besar merupakan daerah dengan harga lahan yang tinggi, aksesibilitas sangat tinggi dan ada kecenderungan membangun struktur perkotaan secara vertikal. Dalam hal ini, maka di DPK atau CBD paling sesuai dengan acara perdagangan (retail activities), lantaran semakin tinggi aksesibilitas suatu ruang maka ruang tersebut akan ditempati oleh fungsi yang paling berpengaruh ekonominya.

    5. Teori Konsektoral (Griffin dan Ford, 1980)
Teori Konsektoral dilandasi oleh struktur ruang kota di Amerika Latin. Dalam teori ini disebutkan bahwa DPK atau CBD merupakan tempat utama dari perdagangan, hiburan dan lapangan pekerjaan. Di daerah ini terjadi proses perubahan yang cepat sehingga mengancam nilai historis dari daerah tersebut. Pada daerah – daerah yang berbatasan dengan DPK atau CBD di kota-kota Amerika Latin masih banyak tempat yang dipakai untuk acara ekonomi, antara lain pasar lokal, daerah-daerah pertokoan untuk golongan ekonomi lemah dan sebagian lain dipergunakan untuk tempat tinggal sementara para imigran.

    6. Teori Historis (Alonso, 1964)
DPK atau CBD dalam teori ini merupakan sentra segala akomodasi kota dan merupakan daerah dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang tinggi.

    7. Teori Poros (Babcock, 1960)
Menitikberatkan pada peranan transportasi dalam menghipnotis struktur keruangan kota. Asumsinya ialah mobilitas fungsi-fungsi dan penduduk mempunyai intensitas yang sama dan topografi kota seragam. Faktor utama yang menghipnotis mobilitas ialah poros transportasi yang menghubungkan CBD dengan daerah potongan luarnya.Aksesibilitas memperhatikan biaya waktu dalam sistem transportasi yang ada. Sepanjang poros transportasi akan mengalami perkembangan lebih besar dibanding zona di antaranya. Zona yang tidak terlayani dengan akomodasi transportasi yang cepat. Itulah Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Menurut Para Ahli

Daftar Pustaka / Source :
* Teori Burgess pada buku yang di terbitkan pada tahun 1925
* Teori Hoyt pada buku yang di terbitkan pada tahun 1939

* Teori Harris dan Ullman pada buku yang di terbitkan pada tahun 1945
* Teori Bergel pada buku yang di terbitkan pada tahun 1955
* Teori Griffin dan Ford pada buku yang di terbitkan pada tahun 1980
* Teori Alonso pada buku yang di terbitkan pada tahun 1964
* Teori Babcock pada buku yang di terbitkan pada tahun 1960


Demikianlah Artikel Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Berdasarkan Para Ahli

Sekianlah artikel Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Berdasarkan Para Ahli kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Definisi Kota Dan Ciri-Ciri Kota Serta Teori Struktur Ruang Kota Berdasarkan Para Ahli dengan alamat link https://rahasiarumuspendidikan.blogspot.com/2018/04/definisi-kota-dan-ciri-ciri-kota-serta.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel